Monday, January 23, 2012

Koh Ameng


Telpon hapeku berbunyi, aku perhatikan nama yang tertera, Rini Mulyawati. Dulu aku pikir namanya Rini Mulyasari, dia rada sewot waktu dipanggil begitu, “Nama gue bukan Mulyasari tapi Mulyawati, enak aja main ganti-ganti nama, waktu namain gue pake bubur merah, bubur putih segala”. Sayangnya bubur ayam nggak disebut padahal bubur ayam adalah salah satu makanan kegemaranku.

Telpon kali ini sudah pasti nggak membahas masalah nama, Rini bilang, “Men, akhirnya orang Chinanya ada di Comedian Ceremony, gue pingin elo yang jadi Koh Ameng”.
“Nggak ah! Gue udah tua, orang lain aja”
“Sok tua lo!, temen-temen pada minta elo yang jadi orang Chinanya”.

Rini telpon sekitar jam 7 malam dari kantornya yang merangkap markas Reuni Emas Smandel, latar belakang suara telpon cukup ramai karena banyak orang di sana. Nggak berapa lama Rini minta dukungan Vini, yang kebetulan lewat dekat tempatnya berbicara.
“Vini, Omen nggak mau jadi orang Chinanya”.
“Omen, Vini nggak mau ah! Pokoknya Vini pingin Omen yang jadi Koh Ameng”, terdengar suara Vini.
“Tuh kan Men, gue bilang apa temen-temen pada minta elo yang jadi orang China”, suara Rini lagi.

Sebenarnya aku ingin banget bermain di Comedian Ceremony dari zaman aku sekolah, tapi nggak pernah ditawari, mungkin karena nggak ada peran yang tepat atau nggak kuat bayar honorku.

Beberapa hari menjelang Reuni Emas aku datang ke Balai Sudirman untuk berlatih, aku bertemu Krisna, dedengkotnya Comedian Ceremony, yang sedang duduk di tangga masuk, dia tanya, “Men, elo ke sini ngapain?”.
“Kata Rini gue disuruh jadi orang China”.
“Cocok bener lo, cocok bener!”, Krisna berdiri dari duduknya sambil memperagakan peranku dengan penuh semangat, “Nanti elo jadi Koh Ameng, kayak orang China di iklan XL, pake kaos oblong, celana pendek, sandal jepit, sambil telpon dan ngipas-ngipas pake kipasan sate”.
Aku senang menjadi orang yang tepat di mata Krisna, sang sutradara, produser, pembuat cerita, dan yang paling penting sang legenda.

    • Didot Mpu Diantoro Bubaran Panitia Reuni Emas 50 thn Smandel
      Ga liat tuh, Crista dijitak oleh mbak Toety?

      12 January 2009 at 09:01 ·

    • Chormen Omen Fanda merusak pasaran gue ...
      12 January 2009 at 23:16 ·

    • Crista Yuki Haha.. Bukan dijitak om, justru lagi disayang2 secara anak bontot di panitia :p

      13 January 2009 at 07:18 ·

    • Bonti Djunarjanto Yaah gw dah pulang nih...
      13 January 2009 at 09:59 ·

    • Marcellino Fanda Hartono Om Chormen bisa aja...teteup dunk kalu senior auranya beda, ga mungkin pasarannya terganggu, Om...xixixixi....coba Om Chormen pake celana pendek yg kaya di air terjun itu...dijamin makin kinclong dech... :p
      14 January 2009 at 03:58

    • Chormen Omen He he he juga. Sekarang ngomongin EO, kayaknya elo deh yang cocok, Endang bilang begitu, Reri juga, semuanya juga gitu. Sabtu minggu depan tanggal 25 kata Endang ...... Oke dong
      14 January 2009 at 04:57 ·

    • Reri Wulandari OKEH... setuju!!! Hidup Mas Fanda...
      14 January 2009 at 09:16 ·

    • Marcellino Fanda Hartono waduuh...sniper sniper ini kalu nembak bener2 top markotop deh.. ngomong2 EO apaan sih? (gaya Om Ian nanya mode:on) qiqiqiqi...
      14 January 2009 at 09:52 ·

    • Didot Mpu Diantoro Kalo acuannya Jack Daniels, EO bisa jadi singkatan dari Enakan Oleng, hi hi hi .... Chormen jadi milih apa nih, JD atau susu?
      14 January 2009 at 09:55 ·

    • Marcellino Fanda Hartono Om Dotzky, emang lo bener2 jago ngisi tts, semua singkatan pasti ada artinya qiqiqiqi...jd kalo susu EO jd singkatan apa?
      14 January 2009 at 09:58 ·

    • Didot Mpu Diantoro Hwa ha ha ha ... Susu EO, susunya Enak Oiii ....halah ...
      14 January 2009 at 10:02 ·

    • Vini Zainal Hush....ga boleh ngomongin Jack Daniels....itu merk susu gw udah dipatenin [liat aja kaos yg gw pake]...huahahaha.....
      14 January 2009 at 11:47 ·

    • Endang Mariani hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii... foto ini tiba-tiba muncul... jadi kangeeeennnn....
      2 October 2010 at 02:27 ·


    • Dhyta Devanty Hahaha yuuuk reuni lg..
      2 October 2010 at 05:25 ·

    • Endang Mariani Dhyyyyyyyyttttt...gue kangen kehebohannya... Tp ga mau jd panitia...wkwkwkwk...
      2 October 2010 at 07:14 ·
Latihan hanya sekali, cuma untuk mengetahui tempat aku keluar, berperan, masuk dan nyanyian penutup, selebihnya aku harus mengahafal lips sync, melalui rekaman yang ada di laptopku. Kata Krisna suara yang aku perankan adalah suara kawannya pedagang Glodok betulan.

Sampai di rumah aku perdengarkan rekaman itu kepada istri dan anakku, mereka tertawa geli, apalagi mendengar suara pedagang China yang aku perankan. Aku ingat banget komentar Karris, “Ma, emang di SMA 8 orang Chinanya cuma satu, papa aja?”.
Sudah pasti nggak lah, kan di Smandel tidak ada diskriminasi maupun SARA, sekaligus menegaskan bahwa ceritaku ini tidak bermaksud mengandung unsur SARA.

Aku senang sekali bisa berperan bersama Jamal si India, Radit si Madura, Krisna si Bali, Iyus si Melayu, Nur, Endang, Reri, Dita, Maat, Rini, Vini, Didot, Pil Kolin tukang minuman, ada juga tukang ojek betulan di Smandel, dan lain-lain yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.
Sayang disayang sound systemnya kurang mendukung.

Selesai pagelaran Comedian Ceromy aku kembali ke booth angkatanku dan bertemu dengan Didit istri Krisna, “Dit, gue barusan main bareng Krisna”.
“Iya, gue lihat tadi. Eh, Men waktu itu Krisna pulang seneng banget terus dia bilang ke gue, Dit, gue dapat orang Chinanya, kayak orang China banget, Chormen dari angkatan elo. Terus gue jawab aja, ala Chormen dibilang kayak China ….. dia sih emang China”

Gong Xi Fa Cai 2563